• Lupus Share
    Testimony Lupus
    Gejala Lupus
    H.N A , 27 tahun - Jakarta
    http://kkindonesia.com/images/testimonial/H.N-A.jpgTerungkapnya penyakit saya berawal dari ketidaksengajaan. Ketika awal tahun 2005 saya bermaksud mengajukan asuransi kesehatan pada salah satu perusahaan jasa asuransi. Salah satu persyaratan yang diminta saat itu adalah tes/pemeriksaan kesehatan atau Surat Keterangan Dokter. Memang pada saat itu saya tidak dalam kondisi sehat, karena sudah sekitar 5 bulan saya merasakan badan sering terasa panas dingin, perut sebelah kiri sering sakit, sering lemas dan cepat lelah. Saya ke dokter bermaksud mendapatkan surat keterangan sehat, namun setelah saya sampaikan keadaan saya, dokter menduga suatu penyakit dan menyarankan pemeriksaan sel LE. Hasilnya pemeriksaan pada tanggal 18 januari 2005 saya dinyatakan positif SLE (lupus).

    Lupus merupakan salah satu penyakit yang sulit disembuhkan, makanya ketika ditawarkan produk Niwana SOD oleh teman, awalnya saya ragu. Namun setelah dijelaskan saya pun akhirnya mencoba. Dengan dosis 3 x 2 sachet/hari selama tiga bulan saya periksa darah kembali. Hasil pemeriksaan di Laboratorium Prodia, sel LE saya sudah dinyatakan Negatif. Memang apa yang saya rasakan sudah jauh lebih baik setelah konsumsi Niwana SOD tersebut. Badan yang dulunya sering panas dingin, sekarang sudah tidak ada lagi, begitu juga dengan lemas, letih dan badan terasa lebih segar. Saya berterima kasih sekali pada Niwana SOD yang telah membantu kesembuhan saya.



    klik gambar untuk memperbesar :

    more
  • Seminar World of Network Marketing Share
     
    Tiket Rp. 10.000/orang , silahkan hubungi / sms admin di 081806093006 untuk informasi lebih lanjut
    untuk pemesanan tiket kirim via sms ke 081806093006
    format : WONW_Jumlahtiket Nama_Sponsor/orang yang memberi tahu -->
    contoh:  WONW_10_Kurniadi Susanto_Dadi Darmadi
    pembayaran via tranfer BCA  1640337563 an Leonardus Eric Kurniadi

    more
  • Seminar Enzim SOD Share




    Untuk mendapatkan tubuh sehat dan umur panjang, orang melakukan banyak hal. Mulai dari olahraga, menyantap makanan tambahan, sampai bedah kosmetik untuk mengencangkan kulit yang mulai keriput.
    Padahal itu hanya permukaan. Yang lebih penting justru bagaimana kita memerangi radikal bebas yang merusak tubuh dari dalam. Antara lain dengan antioksidan seperti dituturkan oleh ahli gizi, dr. Elvina Karyadi, M.Sc., di bawah ini.
    Mewujudkan kualitas hidup yang baik di usia lanjut memang tidak mudah tanpa didukung usaha sejak dini di usia muda.
    Saat ini kelebihan gizi yang mengakibatkan tingginya prevalensi penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, kencing manis, rematik sudah dirasakan sampai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Belum lagi akibat yang ditimbulkan oleh lingkungan tercemar, kesalahan pola makan dan gaya hidup yang justru merangsang tumbuhnya radikal bebas (free radical) yang merusak tubuh kita.
    Kondisi ini mendorong para peneliti baik ahli gizi maupun dokter menggali teori dasar radikal bebas serta mencari bagaimana cara mengendalikan produksi radikal bebas pada tubuh kita. Penelitian di bidang gizi ortomolekuler pada tingkat sel membuktikan, antioksidan dapat melindungi jaringan tubuh dari efek negatif radikal bebas. Ternyata, gangguan atau ketidakmampuan sistem antioksidan tubuh inilah yang menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif.

    Apa itu radikal bebas?
    • Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil (mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan), sehingga untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan.
    Sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada dalam tubuh kita. Dari asal terbentuknya, antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (di luar sel) atau pun dari makanan. Dari sini antioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:
    Antioksidan primer
    Antioksidan primer ini bekerja untuk mencegah pembentuk senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala dan penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.
    Antioksidan sekunder
    Antioksidan ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.
    Antioksidan tersier
    Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit kanker, misalnya.
    Hasil berbagai penelitian dengan menggunakan hewan percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, katarak serta penyakit degeneratif lain.

    Ingin tahu lebih lanjut silahkan datang di Seminar mengenai Enzim SOD
    tiket : Rp. 10.000,- , hubungi kami / admin 08181806093006  / 021-92554702

     
    KK DAAN MOGOT
    Jl. Daan Mogot Raya No.59
    Jakarta Barat

    more